Cara Mengelola Pinjaman Bank – Terkadang ketika ada kebutuhan yang mendesak membuat seseorang terpaksa untuk melakukan pinjaman kepada pihak bank atau lembaga pembiayaan lain. Meski beberapa orang menganggap berhutang itu merupakan hal yang cukup tabu, tetapi seringkali mereka juga tidak bisa menghindar dari berhutang.
Dalam melakukan pinjaman, ada banyak hal yang harus Anda perhatikan agar tidak mengganggau cash flow keuangan harian Anda. Pertama, kenali karakter hutang tersebut. Sekarang ini, banyak orang yang melakukan pinjaman kepada bank tanpa mempertimbangkan risiko yang harus di hadapinya. Risiko ini bisa berupa bunga dan resiko membayar hutang dari sumber pendapatan Anda. Untuk itu, sangat penting bagi Anda untuk selalu menganalisa tiap sumber penghasilan yang Anda peroleh di setiap bulannya
Kedua, Anda juga harus memperhatikan jenis-jenis hutang itu sendiri. Menurut penggunaanya, hutang dibagi menjadi 2 macam yaitu hutang yang memiliki sifat produktif dan hutang yang memiliki sifat konsumtif. Pada hutang produktif, dana hutang di gunakan untuk membeli aset-aset yang produktif, misalnya Kredit Modal Kerja, Kredit Pemilikan Rumah atau KPR, dan Kredit Investasi yang lain termasuk beberapa aser yang bernilai tinggi dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Sebaliknya, hutang konsumtif digunakan untuk membeli aset-aset yang konsumtif, misalnya kartu kredit untuk belanja
Lalu bagaimana tips cerdas Cara Mengelola Pinjaman Bank? Di bawah ini ada contoh kasus sederhana yang menjelaskan informasi tips mengelola uang pinjaman dari bank supaya lebih bermanfaat dan tidak mengganggu kondisi finansial keluarga Anda. Misalnya, Anda adalah seorang karyawan yang bergaji 2,5 juta per bulan dan kini telah berhutang kepada pihak bank dengan nilai hutang sebesar 20 juta rupiah. Anda harus membayar cicilan per bulan 800 ribu selama kurang lebih 3 tahun.
Bisa kita lihat, dari besarnya cicilan di atas, Anda termasuk dalam ” lampu kuning ” walaupun hal tersebut tidak mengganggu kondisi keuangan rumah tangga Anda. Apabla seluruh hutang digunakan untuk menutupi kebutuhan hidup, sebaiknya Anda harus lebih pintar dalam mengelola sisa gaji atau penghasilan yang sudah terpangkas oleh cicilan hutang agar tidak terjadi defisit. Usahakan Anda bisa menyisihkan 10% dari gaji Anda untuk membuat dana darurat yang bisa Anda masukkan dalam rekening yang terpisah dari rekening pribadi. Dana darurat ini nantinya akan bermanfaat ketika Anda menghadapi kondisi darurat dan juga bisa menjadi investasi Anda yang akan menambah penghasilan Anda di masa yang akan datang.
Apabila dana pinjaman tersebut Anda gunakan sebagian saja, hal ini membuat nilai hutang kurang efektif, terkecuali jika Anda berencana mengembangkan uang itu untuk menjalankan investasi. Dalam melakukan investasi, sebaiknya Anda pilih instrumen inevstasi yang dapat memberikan Anda penghasilan tambahan yang lebih tinggi daripada besaran bunga pinjaman bank. Hindari menggunakan uang tersebut untuk disimpan dalam bentuk deposito karena bisa saja Anda akan rugi besar.
Bagaimana jika hutang tersebut digunakan untuk menjalankan usaha? Sebelum Anda mengajukan pinjaman, sebaiknya cari konsep usaha yang tepat. Gunakan tren bisnis yang tengah berkembang saat ini. Pastikan sesuaikan usaha yang akan Anda jalankan dengan passion yang Anda miliki. Buat analisa bisnis yang tepat dengan memproyeksikan segala resiko dan tantangan yang akan dihadapi ketika bisnis berjalan nantinya. Selain itu, proyeksikan bisnis Anda dengan menghitung pengeluaran, penghasilan serta layanan yang akan Anda lakukan secara cermat
Selanjutnya, setelah Anda mengetahui konsep bisnis yang akan dijalankan, Anda bisa memikirkan pinjaman untuk usaha tersebut. Namun sebelumnya, Anda perlu mengitung jumlah nominal hutang yang akan Anda ambil. Ketahui jumlah nominal hutang, jangka waktu jatuh tempo, berapa suku bunga dan cicilan hutang per bulan. Buat rencana pelunasan hutang tersebut dengan menghitung pengeluaran dan pendapatan, lalu hitung juga seberapa besar Anda bisa menabung. Sebisa mungkin, Anda perlu menyisihkan pendapatan per minggu atau bahkan per hari untuk di tabung dan untuk cicilan pinjaman tersebut.
Anda bisa mulai dengan meminjam dengan jumlah nominal yang kecil terlebih dahulu, terlebih lagi jika usaha Anda masih dalam perintisan. Hal ini sangat bermanfaat sebagai Cara Mengelola Pinjaman Bank untuk usaha, karena usaha Anda masih bisa dihandle sendiri. Jika Anda mulai dari usaha kecil dan hasilnya dapat memuaskan, tidak menutup kemungkinan usaha Anda akan bertambah besar dan menguntungkan Anda.