Perbedaan Kereta Api dan Commuter Line, etiket.id – Perjalanan menggunakan transportasi umum semakin populer di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Dua moda transportasi umum yang sering digunakan adalah kereta api dan commuter line. Meskipun keduanya sering dianggap serupa karena sama-sama berbasis rel, ada beberapa perbedaan signifikan yang membuat keduanya unik.
Ternyata keduanya memiliki keunikan tersendiri, sehingga harusnya sudah banyak yang bisa melihat perbedaan kereta api dan commuter line. Tetapi apa boleh dibuat, berkendara dijalur yang sama dengan jadwal tertentu membuatnya seolah terlihat sama. Untuk orang-orang yang baru saja menggunakan fasilitas tersebut, mungkin akan merasa sedikit membingungkan.
Akan tetapi kamu tidak perlu repot untuk merasakannya terlebih dahulu. Barangkali kamu baru akan mencoba salah satu dari kedua fasilitas tersebut. Artikel ini akan mengulas perbedaan kereta api dan commuter line paling menonjol antara, serta bagaimana kedua moda ini berkontribusi terhadap mobilitas masyarakat.
Perbedaan Kereta Api dan Commuter Line yang Paling Menonjol
Berikut ini merupakan perbedaan kereta api dan commuter line yang paling menonjol untuk orang baru agar tidak terkesan norak, apalagi pertama kali mencoba salah satu atau kedua fasilitas tersebut. Perbedaan yang sangat signifikan terbagi menjadi beberapa bagian antara lain, yaitu:
1. Rute dan Jarak Tempuh
Kereta Api
Kereta api di Indonesia dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan melayani rute jarak jauh antar kota. Kereta api umumnya digunakan untuk perjalanan jarak jauh, seperti dari Jakarta ke Surabaya, Bandung ke Yogyakarta, atau bahkan rute lintas provinsi lainnya. Karena melayani perjalanan antar kota, kereta api biasanya memiliki jarak tempuh yang jauh dan waktu perjalanan yang lama, sering kali mencapai beberapa jam hingga belasan jam tergantung pada jaraknya.
Commuter Line
Sebaliknya, commuter line atau KRL (Kereta Rel Listrik) melayani rute jarak pendek dalam wilayah perkotaan dan sekitarnya. KRL dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan sebagian besar beroperasi di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). KRL dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi harian masyarakat yang bekerja atau beraktivitas di dalam wilayah metropolitan. Jarak tempuhnya relatif pendek, biasanya hanya beberapa puluh kilometer dengan waktu perjalanan yang singkat.
2. Frekuensi dan Jadwal Keberangkatan
Kereta Api
Kereta api jarak jauh biasanya memiliki frekuensi keberangkatan yang lebih rendah dibandingkan dengan commuter line. Jadwal keberangkatan kereta api umumnya lebih jarang, bisa satu kali sehari atau bahkan beberapa kali dalam seminggu untuk rute-rute tertentu. Penumpang kereta api jarak jauh sering kali perlu merencanakan perjalanan mereka dengan lebih cermat dan memesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya.
Commuter Line
KRL, di sisi lain, memiliki frekuensi keberangkatan yang sangat tinggi. Dalam jam-jam sibuk, KRL bisa beroperasi dengan interval setiap 10-15 menit. Hal ini karena KRL didesain untuk memenuhi kebutuhan transportasi harian masyarakat perkotaan yang memerlukan mobilitas tinggi dan cepat. Penumpang KRL tidak perlu khawatir tentang jadwal yang ketat, karena kereta akan datang dengan cepat dalam waktu singkat.
3. Fasilitas dan Kenyamanan
Kereta Api
Kereta api jarak jauh menawarkan fasilitas yang lebih lengkap dan nyaman untuk mendukung perjalanan panjang. Kelas layanan di kereta api bervariasi dari kelas ekonomi, bisnis, hingga eksekutif. Fasilitas yang disediakan termasuk kursi yang lebih nyaman dan dapat direbahkan, AC, toilet, restoran atau gerbong makan, serta hiburan seperti layar TV di beberapa kelas. Penumpang dapat menikmati perjalanan dengan lebih relaks dan nyaman.
Commuter Line
Sebagai moda transportasi jarak pendek, KRL lebih fokus pada kapasitas penumpang daripada kenyamanan perorangan. Fasilitas di dalam KRL biasanya lebih sederhana dengan kursi yang lebih padat dan tidak dapat direbahkan, serta tidak adanya restoran atau hiburan di dalam kereta. Namun, KRL dilengkapi dengan AC dan area berdiri yang luas untuk mengakomodasi banyak penumpang, terutama pada jam-jam sibuk.
4. Tarif dan Pembelian Tiket
Kereta Api
Tarif kereta api jarak jauh bervariasi tergantung pada kelas layanan dan jarak tempuh. Tiket kereta api biasanya harus dibeli terlebih dahulu sebelum hari keberangkatan, baik melalui loket stasiun, agen perjalanan, atau platform online. Harga tiket bisa cukup mahal, terutama untuk kelas eksekutif, namun sebanding dengan fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan.
Commuter Line
KRL memiliki tarif yang lebih terjangkau dan dihitung berdasarkan jarak tempuh. Pembelian tiket KRL sangat mudah dan fleksibel, bisa dilakukan di loket stasiun atau melalui kartu elektronik seperti Kartu Multi Trip (KMT) dan kartu e-money dari berbagai bank. Sistem pembayaran ini sangat memudahkan penumpang yang menggunakan KRL setiap hari.
5. Segmentasi Pengguna
Kereta Api
Kereta api jarak jauh biasanya digunakan oleh penumpang yang melakukan perjalanan antarkota untuk berbagai keperluan, seperti mudik, liburan, atau urusan bisnis. Segmentasi pengguna kereta api lebih luas dan mencakup semua lapisan masyarakat yang membutuhkan moda transportasi untuk perjalanan jarak jauh.
Commuter Line
KRL terutama digunakan oleh masyarakat yang tinggal di pinggiran kota dan bekerja atau beraktivitas di pusat kota. Segmentasi pengguna KRL lebih spesifik pada pekerja harian, pelajar, dan mereka yang rutin beraktivitas di dalam wilayah metropolitan. KRL menjadi pilihan utama bagi mereka yang membutuhkan transportasi cepat dan efisien untuk mobilitas sehari-hari.
Baca Juga: Kredit Mobil Murah?, Pertimbangkan Ini Dulu!
Kesimpulan
Nah, itulah Perbedaan Kereta Api dan Commuter Line yang Paling Menonjol untuk menjawab kebingunganmu selama ini. Meskipun kereta api dan commuter line sama-sama merupakan moda transportasi berbasis rel, perbedaan yang menonjol di antara keduanya menjadikan masing-masing unik dan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda. Kereta api cocok untuk perjalanan jarak jauh dengan kenyamanan yang lebih tinggi, sementara commuter line lebih ideal untuk transportasi harian yang cepat dan efisien di wilayah perkotaan. Dengan memahami perbedaan ini, masyarakat dapat memilih moda transportasi yang paling sesuai dengan kebutuhan perjalanan mereka.